PKS Maskot Animasi

Senin, Desember 22, 2008

I Just Want To Say : I Love You …….. !!!

MEMAKNAI MOMENTUM HARI IBU, 22 DESEMBER 2008


Qs. Asy Syam : 8

“Fa alhamaha fujuraha wa taqwaha”

(Allah memberikan dua potensi kepada manusia, yakni potensi fujur/negatif dan potensi taqwa/positif).


Demikianlah informasi yang Allah berikan kepada kita terkait potensi dasar yang kita miliki, untuk kemudian manusianyalah yang kemudian memilih : potensi mana yang ingin di kembangkan.

Ibu, sosok wanita yang juga tidak luput dari potensi dasar ini. Sebagaimana manusia pada umumnya, maka ibupun tidak lepas dari kekurangan maupun kesalahan. Namun persentasinya jika dibandingkan dengan segala jerih payahnya tidak seimbang. Justru jerih payahnya, kontribusinyalah yang melebihi persentasi dari kekurangan/kesalahannya tersebut (mendominasi). Umumnya kita berpikir bahwa kontribusi ibu berada pada ruang lingkup keluarga saja, padahal kontribusinya berestafet, distribusinya kontinu dalam wilayah akar sejarah manusia pada umumnya dan akar sejarah Islam pada khususnya untuk kemudian melahirkan karya-karya yang melegenda. Setidaknya ada beberapa peristiwa-peristiwa yang fenomenal dimana aktor menonjolnya adalah sosok ibu :

1. Hawa

adalah sosok ibu pertama, inilah akar sejarah ibu dalam konteks reproduksi (melahirkan anak-anak gererasi pertama). Sejarah juga mencatat beberapa karakter dasar seorang anak dari interaksi dengan orang tua mereka (ibu).

2. Ibunda Musa as

adalah sosok ibu yang merefleksikan ketauhidan dan aqidah. Ia tsiqah terhadap Rabbnya (Allah swt) dengan melepas nabi Musa ke aliran sungai nil. Ia mempercayakan sepenuhnya kepada Allah swt, karena ia sadar betul bahwa segala sesuatu yang ia peroleh di dunia pada hakikatnya milik Allah dan pasti kembali pada Allah.

3. Asiah (istri Fir’aun)

adalah sosok ibu yang mereduksi, merekontruksi kasih sayang alamiah. Wajar jika ibu memiliki perhatian & kasih sayang yang lebih pada anak kandungnya. Tapi dari peristiwa pengangkatan nabi Musa menjadi anaknya dan mewarisi kerajaannya setelah diselamatkan dari sungai, karakter inilah yang menjadi pijakan akan esensi sifat hakiki seorang ibu, yakni kasih sayang.

4. Siti Hajar

adalah sosok ibu yang mengilustrasikan ikhtiar & kerja keras. Peristiwa berlarinya Siti Hajar dari bukit Shafa ke bukit Marwa dan sebaliknya mengingatkan kita tentang kekuatan, karakter yang tidak lemah walaupun ditengah himpitan yang sangat. Peristiwa yang memberikan informasi tarbawi kepada kita akan materi dasar sebuah ikhtiar dan kerja keras. Mengajarkan untuk berorientasi, fokus terhadap usaha dan menyerahkan hasil sepenuhnya kepada Allah (prosedur beraktivitas).

5. Siti Maryam

adalah sosok ibu yang mendeskripsikan karakter dan sifat sabar. Di tengah cercaan, makian dan fitnah terhadap diri dan anaknya atas peristiwa kelahiran nabi Isa as yang Allah skenariokan serta Dia kehendaki tanpa ayah biologis, Siti Maryam menggunakan ‘tools’ sabar untuk menghadapinya. Peristiwa inilah yang kemudian menjadi sejarah akan salah satu buah dari kesabaran, yakni kemuliaan.

6. Siti Aminah

Beliau adalah ibunda yang melahirkan sosok manusia luar biasa, melalui rahimnyalah Nabiyullah Rasulullah, Khatamul Anbiya Muhammad saw dilahirkan. Peristiwa dan sejarah ini untuk kemudian merepresentasikan status, potensi dan kekuatan manusia diciptakan. Bahwa setiap kita pada dasarnya memiliki status baik (kualitas baik) karena kita berhasil diproduksi dengan baik dan dari yang baik. Setiap manusia pada dasarnya memiliki potensi besar, karena manusia lahir dari sosok yang memiliki sejarah perkembangan yang besar pula. Setiap kita pada dasarnya memiliki kekuatan yang dahsyat/luar biasa, karena kita diciptakan, di’setting’, di’packaging’ oleh ALLAH, Dzat yang Maha Dahsyat, Maha Luar Biasa.

7. Hamimatus Sa’diah

Ummat Islam pada umumnya cukup familiar dengan nama ini. Beliau adalah ibu persusuan Rasulullah Muhammad saw. Beliau tercatat dan dikenal pada zamannya berasal dari keluarga yang baik, pendidikan yang baik, sosok pribadi yang baik dan memiliki kualitas asi yang baik. Peristiwa ini, setidaknya dapat memfilosofikan tarbiyah Islamiyah. Segala sesuatu yang didukung banyak dengan baik maka yang dihasilkan akan juga baik. Anak dididik dengan baik maka ia akan menjadi pribadi yang baik.

8. Siti Khadijah

Istri pertama Rasulullah Muhammad saw, ibundanya anak-anak nabi. Sosok yang men’support’ dakwah nabi, mendampingi nabi dan membelikan perlindungan yang kental dengan ruh keibuan sehingga Rasulullah merasa nyaman meskipun dalam himpitan.

Ikhwah fillah, sesungguhnya masih banyak lagi peristiwa-peristiwa lain yang menginspirasi sosok ibu. Dari 8 sosok ibu di atas, kita dapat menemukan sekaligus memperhatikan : ternyata karakter-karakter tersebut juga ada pada ibunda-ibunda kita.

1. Ibu melahirkan kita – teringat 9 bulan mengandung serta perjuangan keras untuk melahirkan.

2. Ibu mengenalkan kita kepada Allah – teringat informasi awal akan ketauhidan.

3. Ibu memberikan kasih sayang kepada kita – teringat berbagai hal yang merepotkannya, namun ia tetap menebarkan bentuk-bentuk kasih sayang.

4. Ibu sang pekerja keras – teringat berbagai upaya yang ia lakukan semenjak mengandung untuk memberikan yang terbaik untuk kita.

5. Ibu sang penyabar – teringat berbagai hal cukup menyakitinya dan melelahkannya, namun ia tetap menunjukkan kesabaran.

6. Ibu sang perancang kebaikan – teringat doktrin yang ia berikan sejak kecil, “jadi anak yang baik yang nak, berbakti kepada Allah, Agama, Nusa dan Bangsa.” atau “mudah-mudahan nanti jika kamu besar, jadi orang ya nak.”

7. Ibu sang pendidik ulung – teringat didikan alamiah yang ia berikan, merupakan fitrah dasar seorang ibu.

8. Ibu memberikan perlindungan kepada kita – teringat berbagai kejadian yang kita alami, ia ada di belakang kita untuk ‘stand by’ menjaga.

Ikhwati iman, 8 karakter ini dapat jadikan referensi ‘mind set’ untuk menjalani rute kehidupan maupun bersikap proporsional dengan ibu pada khususnya dan bersikap proporsional dengan orangtua pada umumnya.

Wa Allahu a’lam…

Sumber : Izam Inspirations (http://www.pungkasarik.blogspot.com/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Presiden PKS 2020-2025